Kesenian Nusantara
KESENIAN NUSANTARA
Disusun
oleh :
Muhammad
Amin
(18612010069)
Dosen
Pembimbing :
SURTI, SE,ME
YAYASAN
UNIVERSITAS AHCMAD YANI BANJARMASIN
FAKULTAS EKONOMI
MANAJEMEN
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa kami
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga
kami dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Batik Diera Modern”. Karya
tulis ini dibuat untuk memenuhi tugas yang telah diberikan Ibu Surti, SE, ME selaku Dosen pembimbing
Mata Kuliah Bahasa Indonesia.
Kami
menyadari bahwa karya tulis ini belum sempurna, karena itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar kami bisa lebih baik lagi
kedepannya.
Pada kesempatan ini kami
menyampaikan terimakasih kepada :
1) Ibu
Surti SE,ME selaku Dosen pembimbing mata kuliah Bahasa Indonesia,
2) Teman-teman,
dan
3) Semua
pihak yang telah membantu baik tenaga maupun saran sehingga kami dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga Allah
SWT memberikan imbalan yang setimpal kepada mereka yang telah memberikan
bantuan dan dorongan serta kami berharap karya tulis ini dapat berguna
dikemudian hari.
Banjarbaru,
14 Mei 2019
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang 1
1.2 Rumusan
Masalah 1
1.3 Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesenian
Tradisional 2
B.
Jenis-jenis Kesenian Tradisional 2
C. Hasil
Penelitian 7
1.
Faktor-faktor Penyebab Para Remaja Cenderung Memilih Kesenian Modern
Daripada Kesenian Tradisional 10
2.
Dampak Berkembangnya Kesenian Modern Dalam diri Remaja
Saat Ini 11
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan 12
B. Saran 12
DAFTAR
PUSTAKA 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakan
Indonesia meupakan negara besar yang
memiliki beragam suku yang tersebar diseluruh Nusantara dari Sabang hingga
Merauke. Hal ini menciptakan keberagaman seni dan budaya. Perkembangan
budaya lokal di setiap
daerah tentu memiliki peran yang signifikan dalam meningkatkan semangat
nasionalisme, karena kesenian budaya lokal tersebut mengandung nilai-nilai
sosial masyarakat.
Namun dalam derasnya arus globalisasi, budaya lokal pada sisi lain mengalami kemajuan yang sangat pesat, tetapi di tempat lain juga mengakibatkan kerusakan yang luar biasa. Globalisasi yang terjadi dapat dirasakan dalam kemajuan bidang pengembanganilmu pengetahuan dan teknologi.
Namun dalam derasnya arus globalisasi, budaya lokal pada sisi lain mengalami kemajuan yang sangat pesat, tetapi di tempat lain juga mengakibatkan kerusakan yang luar biasa. Globalisasi yang terjadi dapat dirasakan dalam kemajuan bidang pengembanganilmu pengetahuan dan teknologi.
Kemajuan
yang pesat dalam bidang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tentunya
membawa dampak bagi kehidupan masyarakat indonesia. Dampak yang ditimbulkan ada
yang bersifat positif dan ada yang negatif, contoh negatif masyarakat khususnya
kaum muda lebih suka kepada kebudayaan asing dibanding dengan budaya sendiri.
1.2 Rumusan
Masalah
1)
Kurangnya pengetahuan masyarakat sekarang
tentang kesenian tradisional Nusantara
2)
Kurangnya minat kaum muda melestarikan kesenian
tradisional Nusantara
1.3
Tujuan
Tujuan kami mengangkat judul dalam karya tulis ini agar kesenian
tradisional tetap terjaga dan lestari, selain itu, untuk mengetahui sejauh mana
remaja sekarang melestarikan kesenian tradisional. Dengan karya tulis ini
diharapkan remaja sekarang mengetahui arti pentingnya kesenian tradisional
sebagai indentitas bangsa Indonesia.
BAB II
PEMBAHASA
A.
Kesenian Tradisional.
Kesenian
Tradisional adalah salah satu bentuk dari kebudayaan tradisional yang sudah ada
sejak zaman dahulu. Kesenian tradisional merupakan suatu hasil ekspresi hasrat
manusia akan keindahan dengan latar belakang tradisi atau system budaya
masyarakat pemilik kesenian tersebut. Dalam hal karya seni tradisional tersirat
pesan dari masyarakatnya berupa pengetahuan, gagasan, kepercayaan, nilai,
norma, dan sebagainya. Kesenian tradisional dapat juga diartikan sebagai unsur yang
menjadi bagian hidup masyarakat dalam suatu kaum, suku, bangsa tertentu. Selain
itu kesenian tradisional merupakan kesenian yang sudah berurat dan berakar dari
tradisi yang dimiliki suatu daerah.
B. Jenis-Jenis Kesenian Tradisional.
1)
Seni Tari
Seni
tari adalah gerak indah yang berirama yang mengandung dua unsur penting yaitu
gerak dan irama. Fungsi seni tari merupakan seni tari yang mempunyai arti
khusus dalam kegiatan hidup dan fungsinya merupakan tingkatan kebutuhan yang
sekaligus mencerminkan peradaban. Adapun bobot dan mutu harapannya menjadi
tolak ukur tinggi rendahnya kebudayaan.
a)
Tari ritual / upacara suku bangsa
Fungsinya
melestarikan budaya purba. Tari ungkapan suku sebagai rasa terimakasih cinta
mohon keselamatan untuk memperoleh perlindungan roh leluhur agar sukses
berburu, panen baik, atau menang perang tariannya dilakukan dengan spontan,
penuh semangat dan penjiwaan yang murni.
Contoh:
·
Tari makare – kari di desa tengahan
peringsingan bau yang juga disebut perang duri, diiringi gamelan selonding
untuk keselamatan.
·
Tari tangan dengan gerakan semacam
pencah, dilakukan pada waktu selesai panen. Di daerah sawahlunta sebagai
ungkapan terimakasih
·
Tari tewadar, tari dukun irian jaya
untuk pengobatan orang sakit.
b)
Tari Upacara
Fungsinya
untuk merayakan suatu peristiwa penting seperti perkawinan, pengobatan,
penyambutan tamu, yang merupakan bentuk tari yang indah untuk dipelajari,
hingga merupakan susunan yang telah pasti.
Contoh:
·
Beksan lawung, merupakan rangkaian
upacara adat perkawinan kraton Yogyakarta.
·
Tari Tebedau dari Timor-timor
dengan iringan bende, ketipung, rebana untuk menyambut tamu agung.
·
Tari Wolang dari Maluku dengan
iringan nyanyian dan tita untuk menyambut kelahiran bayi.
c)
Tari Mistis
Funsinya
sebagai persembahan kepada roh leluhur, para dewa, penguasa semesta.
Berlangsung dengan penuh penyerahan diri dan kepercayaan atas adanya kekuatan –
kekuatan keabadian.
Contoh:
·
Tari Tor – Tor dari suku batak,
yaitu sebagai upacara pemujaan terhadap para dewa atau leluhur.
·
Tari pendet dan tari gabor dari
bali untuk memuja para dewa dengan diiringi gamelan bali lengkap yang sangat
dinamis.
·
Tari kuda lumping fungsinya untuk
mendatangkan roh hingga penari dapat kemasukan roh tersebut.
·
Tari Gelang Dadas s fungsinya
meminta kesembuhan dari roh-roh halus.
d)
Tari Hiburan
Merupakan
tari pergaulan pria dan wanita bernafas kemesraan, bentuknya sebagai tari bebas
dengan inprofisasi atau sebagai tari berpasangan yang tekhniknya harus
dipelajari dan di kuasai.
Contoh:
·
Tari Betawi
·
Tari Lumpur
·
Tari Kesatria
e)
Tari terapi
Fungsinya untuk
penyembuhan bagi anak – anak cacat.
Contoh:
Contoh:
·
Tari saman di aceh bagus dilakukan
oleh penderita cacat lumpuh.
f)
Tari Pendidikan
Fungsinya
untuk kepentingan pendidikan, karena di dalam kehidupan seni tari terdapat
kebiasaan – kebiasaan yang dapat mendidik kepribadian.
2)
Seni Wayang
Seni Wayang adalah bentuk teater yang sangat popular, orang sering
menghubungkan kota – kota wayang, karena dilihat dari pertunjukan wayang kulit
yang memakai layar dimana muncul bayang – bayangan.
Macam-macam seni Wayang:
a)
Wayang kulit adalah seni
tradisional yang terutama berkembang di jawa.
Contoh:
·
Wayang kulit gagrang Surakarta
·
Wayang kulit gagrang Yogyakarta
·
Wayang kulit gagrang Banyumas
·
Wayang Bali
b)
Wayang Golek
Suatu seni pertunjukan wayang yang terbuat dari boneka kayu
terutama sangat populer di wilayah tanah pasundan.
c)
Wayang Wong
Suatu bentuk teater daerah yang tepat pementasannya dan
perlengkapannya sudah mengikuti teater modern barat.
3)
Seni Tenun
Tenun adalah kegiatan menenun kain dari helaian
benang pakan dan benang lungsin yang sebelumnya diikatkan dan dicelupkan
kedalam zat pewarna alami. Biasanya kegiatan menenun dilakukan oleh kaum
wanita.
Macam-macam Seni Tenun:
a)
Ulos
Adalah kain tenun yang berasal dari daerah Sumatra utara dan suku
batak. Setiap ulos mempunyai arti khusus bagi setiap penggunanya yang menerima
kain ulos tersebut. Makanya kain ulos tidak bias lepas bagi setiap acara dan
kegiatan dalam adat batak. Dalam setiap acara seperti perkawinan, anak lahir
dan memasuki rumah baru ataupun acara kematian, kain tenun ulos harus ada
karena setiuap acara tersebut mempunyai arti dan makna tersendiri, maka
pemberian ulos pun berbeda untuk yang diterima atau yang diberikan. Dan dalam
hal ini istilahnya dinamakan mengulosi dan dalam mengulosipun tidak bias dan
tidak boleh dilakukan secara sembarangan, dengan itu ada berbagaimacam arti
ulos.
b)
Sarung Samarinda
Merupakan salah satu hasil kerajinan yang dikerjakan secara
tradisional oleh masyarakat di samarinda seberang, Kalimantan Timur.
Keberadaannya saat ini semakin terdesak dengan hadirnya sarung buatan industri
tekstil di pulau jawa yang menggunakan alat tenun modern. Sarung buatan
industry tekstil ini diakui sebagai sarung samarinda. Meski demikian, bahan
baku, cara pembuatan, dan motif tentu sangat berbeda dengan sarung samarinda
asli.
4)
Batik
Batik adalah suatu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik
bias mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan
menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian kain. Dalam literatur internasional,
teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian ke 2 adalah kain atau
busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif – motif
tertentu yang memiliki ke khasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik,
teknologi, serta pengembangan motif dan budaya terkait oleh UNESCO.
Contoh Batik :
a)
Batik
Solo
Kota
Solo memiliki banyak motif batik yang memiliki maknanya tersendiri, batik solo
memiliki ciri khasnya warna dominan coklat soga kekuningan dengan pola
geometris pada batiknya. Berikut beberapa motif solo yang kita kenal
1)
Sidomukti
Motif sidomukti
berasal dari kata sido yang berarti jadi, mejadi, terus-menerus,
dan mukti berarti mulia dan sejahtera. Jadi sidomukti dapat diartikan
menjadi mulia dan sejahtera.
2)
Truntum
Motif truntum diciptakan oleh kanjeng Ratu
Kencana, motif ini melambangkan cinta yang tumbuh kembali. Dia menciptakan
motif ini sebagai simbol cinta yang tulus tanpa syarat, abadi, dan semakin lama
semakin terasa subur dan berkembang.
3)
Kawung
Motif kawung adalah motif yang berbentuk
bulatan yang mirip buah kawung (kolang-kaling) yang ditata secara geometris.
Motif kawung pengedalian diri yang sempurna, hati yang bersih tanpa ada
keinginan untuk ria.
b)
Batik
Yogya
Ciri khas batik gaya Yogyakarta, ada dua macam latar atau
warna dasar kain putih dan hitam. Sementara warna batik bisa putih (warna kain
mori), biru tua kehitaman dan coklat soga. Sered atau pinggiran kain, putih,
diusahakan tidak sampai pecah sehingga kemasukan soga, baik kain berlatar hitam
maupun putih. Ragam hiasnya pertama geometris garis miring lerek atau lereng,
garis silang atau ceplok dan kawung, serta anyaman dan limaran. Ragam hias yang
bersifat kedua non-geometris semen, lung- lungan dan boketan.Ragam hias yang
bersifat simbolis erat hubungannya dengan falsafah Hindu – Jawa (
Ny.Nian S Jumena ) antara lain : Sawat Melambangkan mahkota atau penguasa
tinggi, Meru melambangkan gunung atau tanah (bumi), Naga melambangkan air,
Burung melambangkan angin atau dunia atas, Lidah api melambangkan nyala atau
geni. Beikut beberapa motif batik Yogya
1)
Motif Ceplok
Batik Yogyakarta Motif Ceplok ini mencakup berbagai
macam desain geometris, biasanya berdasar pada bentuk bunga mawar yang
melingkar, bintang ataupun bentuk kecil lainnya, membentuk pola yang simetris
secara keseluruhan pada kain batik Yogyakarta. Grompol dalam kosakata bahasa
Jawa mempunyai arti berkumpul atau bersatu. Melambangkan harapan orang tua akan
semua hal baik berkumpul seperti kebahagiaan, rejeki, kerukunan hidup dan
kesejahteraan untuk kedua mempelai dan keluarga pengantin karena batik motif
ini biasa digunakan pada upacara atau pesta pernikahan. Selain itu, grompol
juga bermakna harapan, agar kedua mempelai dapat berkumpul menjadi satu atau
untuk mengingat keluarga besarnya saat kemanapun mereka pergi. Harapan yang
lain adalah supaya sanak saudara dan para tamu undangan dapat menyatu sehingga
pesta pernikahan berjalan lancar dan meriah.
2) Motif Kawung
Batik Yogyakarta Motif
Kawung berupa 4 lingkaran atau elips yang mengelilingi lingkatan kecil
sebagai pusat dengan susunan memanjang menurut garis diagonal miring ke kiri
atau kekanan berselang-seling. Melambangkan 4 arah angin atau sumber tenaga yang
mengelilingi yang berporos pada pusat kekuatan, yaitu timur (matahari terbit
yang melambangkan sumber kehidupan), utara (gunung yang melambangkan tempat tinggal para dewa atau
tempat roh/kematian), barat (matahari terbenam yang melambangkan turunnya keberuntungan),
selatan (puncak segalanya). Kawung juga melambangkan kesederhanaan dari seorang
raja yang senantiasa mengutamakan kesejahteraan rakyatnya. Batik yogyakarta
motif kawung juga berarti keadilan dan kesejahteraan.
3) Batik
Yogyakarta Motif Parang biasa
disebut sebagai motif batik keris atau pola
pedang oleh masyarakat internasional. Sedangkan dalam masyarakat Jawa biasa
disebut dengan motif Parang Lidah api atau lidah
api. Parang merupakan salah satu motif batik paling kuat dari motif
batik lain yang ada. Motif parang berupa garis-garis tegas yang disusun secara
diagonal paralel. Motif parang sendiri mengalami perkembangan dan memunculkan
motif-motif lain seperti Parang Rusak, parang Barong, Parang Kusuma, Parang
Pamo, Parang Klithik, dan Lereng Sobrah. Dulu pembuatnya adalah seorang pendiri
Keraton Mataram, maka oleh kerajaan, motif-motif parang tersebut hanya boleh
dipakai oleh raja dan keturunannya dan tidak boleh dipakai oleh rakyat biasa.
Jenis batik itu kemudian dimasukkan sebagai kelompok “batik larangan”.
Bila dilihat secara mendalam, garis-garis
lengkung pada batik Yogyakarta motif parang sering diartikan sebagai ombak
lautan yang menjadi pusat tenaga alam, dalam hal ini yang dimaksudkan adalah
raja. Komposisi kemiringan pada motif parang juga melambangkan kewibawaan,
kekuasaan, kebesaran, serta gerak cepat sehingga pemakainya diharapkan dapat
bergerak cepat. Menurut penuturan Mari S Tjondronegoro,
pada zaman Sri Sultan Hamengku Buwono VIII,
motif parang menjadi pedoman utama untuk menentukan derajat kebangsawanan
seseorang dan menjadi pedoman yang termak dalam Pranatan
Dalem asmanipun Panganggo Keprabon Wonten Kraton Nagari Ngayogjakarta
Hadingningrat tahun 1927. “Selain motif Parang Rusak Barong,
motif Batik Larangan pada zaman itu adalah, motif Semen, Udan Liris, Sawat dan
Cemungkiran,” jelasnya.
4) Seni Musik
Musik tradisional adalah musik yang hidup di masyarakat secara
turun temurun dipertahankan sebagai sarana hiburan. Tiga komponen yang saling
mempengaruhi diantaranya seniman, musik itu sendiri dan masyarakat penikmatnya.
Sedangkan maksudnya untuk mempersatukan persepsi antara pemikir seniman dan
masyarakat tentang usaha bersama dalam mengembangkan dan melestarikan seni
musik tradisional. Menjadikan musik tradisional sebagai pembendaharaan seni di
masyarakat sehingga musik tradisional lebih menyentuh pada sektor komersial
umum.
Macam-macam seni Musik:
a)
Gamelan
Adalah alat musik dalam pertunjukan wayang. Dalam pertunjukan
wayang jawa. Alat musik ini terdiri atas paling tidak 15 jenis instrument yang
berbeda, kebanyakan terbuat dari perunggu dan berbagai macam perkusi. Suling,
kendang, rebab, dan gambang adalah pengiring pertunjukan yang bukan perkusi dan
tidak terbuat dari perunggu.
b)
Gamelan angklung
Adalah gamelan berlaras slendro, tergolong barungan madya yang di
bentuk oleh instrument berbilah dan pencon dan krawang, kadang – kadang
ditambah angklung bambu kocok (yang berukuran kecil). Dibentuk oleh alat – alat
gamelan yang relative ringan (sehingga mudah dimainkan sambil berprosesi).
c)
Salung
Salung ialah alat pukul yang hamper sama dengan Sarun, tetapi
bedanya, salung ini terbuat dari kayu dan bambu.
d)
Kangkanung
Kangkanung ialah sejenis gong dengan ukuran yang lebih kecil yang
berjumlah lima biji dan tebuat dari tembaga.
e)
Sarun
Sarun merupakan alat music pukul yang terbuat dari besi atau
logam. Bunyi yang dihasilkan hanya ada lima nada yaitu do, re, mi, sol,
la.
5) Pencak Silat
Merupakan suatu cabang olahraga beladiri yang terdapat di
Indonesia. Olahraga beladiri pencak silat adalah warisan nenek moyang Bangsa
Indonesia. Karena pencak silat lahir dari kebudayaan Bangsa Indonesia, maka
perkembangannya dipengaruhi oleh watak, selera, dan bakat masyarakat yang ada
di daerahnya masing-masing. Selain keadaan masyarakat dan sifatnya, faktor alam
juga dapat mempengaruhi perkembangan ilmu pencaksilat itu sendiri, misalnya
keadaan tempat, iklim, keadaan sosial dan lain sebagainya. Pencaksilat
merupakan cara beladiri yang menggunakan akal sepenuhnya.
C. Hasil Penelitian
Nama :
Tri Maya Ayunda Putri
Umur : 16 tahun
Pekerjaan : Pelajar
Umur : 16 tahun
Pekerjaan : Pelajar
Pertanyaan
|
Jawaban
|
Apakan anda tahu kesenian
Tradisional Indonesia?
|
Iya, saya mengetahuinya.
|
Apakan anda bisa
memainkan salah satu alat musik Tradisional Indonesia?
|
Iya, saya bisa
memainkannya.
|
Apakah ada bisa menarikan
salah satu Taian Tradisional Indonesia?
|
Iya, saya bisa
menarikannya.
|
Nama :
Vivi Adestia
Umur : 16 tahun
Pekerjaan : Pelajar
Umur : 16 tahun
Pekerjaan : Pelajar
Pertanyaan
|
Jawaban
|
Apakan anda tahu kesenian
Tradisional Indonesia?
|
Iya, saya mengetahuinya.
|
Apakan anda bisa
memainkan salah satu alat musik Tradisional Indonesia?
|
Tidak, saya tidak bisa
memainkannya.
|
Apakah ada bisa menarikan
salah satu Taian Tradisional Indonesia?
|
Iya, saya bisa
menarikannya.
|
Nama :
Vera Theresia
Umur : 15 tahun
Pekerjaan : Pelajar
Umur : 15 tahun
Pekerjaan : Pelajar
Pertanyaan
|
Jawaban
|
Apakan anda tahu kesenian
Tradisional Indonesia?
|
Iya, saya mengetahuinya.
|
Apakan anda bisa
memainkan salah satu alat musik Tradisional Indonesia?
|
Tidak, saya tidak bisa
memainkannya.
|
Apakah ada bisa menarikan
salah satu Taian Tradisional Indonesia?
|
Iya, saya bisa
menarikannya.
|
Nama :
Citra Amelia Rahma
Umur : 15 tahun
Pekerjaan : Pelajar
Umur : 15 tahun
Pekerjaan : Pelajar
Pertanyaan
|
Jawaban
|
Apakan anda tahu kesenian
Tradisional Indonesia?
|
Iya, saya mengetahuinya.
|
Apakan anda bisa
memainkan salah satu alat musik Tradisional Indonesia?
|
Iya, saya bisa memainkannya.
|
Apakah ada bisa menarikan
salah satu Taian Tradisional Indonesia?
|
Iya, saya bisa
menarikannya.
|
Nama :
Ajeng Maya N.
Umur : 15 tahun
Pekerjaan : Pelajar
Umur : 15 tahun
Pekerjaan : Pelajar
Pertanyaan
|
Jawaban
|
Apakan anda tahu kesenian
Tradisional Indonesia?
|
Iya, saya mengetahuinya.
|
Apakan anda bisa
memainkan salah satu alat musik Tradisional Indonesia?
|
Tidak, saya tidak bisa
memainkannya.
|
Apakah ada bisa menarikan
salah satu Taian Tradisional Indonesia?
|
Iya, saya bisa
menarikannya.
|
Nama :
Dio Arya Saputra
Umur : 15 tahun
Pekerjaan : Pelajar
Umur : 15 tahun
Pekerjaan : Pelajar
Pertanyaan
|
Jawaban
|
Apakan anda tahu kesenian
Tradisional Indonesia?
|
Iya, saya mengetahuinya.
|
Apakan anda bisa
memainkan salah satu alat musik Tradisional Indonesia?
|
Iya, saya bisa
memainkannya.
|
Apakah ada bisa menarikan
salah satu Taian Tradisional Indonesia?
|
Iya, saya bisa
menarikannya.
|
Nama :
Muhammad Indarto
Umur : 16 tahun
Pekerjaan : Pelajar
Umur : 16 tahun
Pekerjaan : Pelajar
Pertanyaan
|
Jawaban
|
Apakan anda tahu kesenian
Tradisional Indonesia?
|
Iya, saya mengetahuinya.
|
Apakan anda bisa
memainkan salah satu alat musik Tradisional Indonesia?
|
Iya, saya bisa
memainkannya.
|
Apakah ada bisa menarikan
salah satu Taian Tradisional Indonesia?
|
Iya, saya bisa
menarikannya.
|
Nama :
Roby Gilang Pratidina
Umur : 16 tahun
Pekerjaan : Pelajar
Umur : 16 tahun
Pekerjaan : Pelajar
Pertanyaan
|
Jawaban
|
Apakan anda tahu kesenian
Tradisional Indonesia?
|
Iya, saya mengetahuinya.
|
Apakan anda bisa
memainkan salah satu alat musik Tradisional Indonesia?
|
Iya, saya bisa
memainkannya
|
Apakah ada bisa menarikan
salah satu Taian Tradisional Indonesia?
|
Iya, saya bisa
menarikannya.
|
Nama :
Rizky Tri sulistyo
Umur :16 tahun
Pekerjaan : Pelajar
Umur :16 tahun
Pekerjaan : Pelajar
Pertanyaan
|
Jawaban
|
Apakan anda tahu kesenian
Tradisional Indonesia?
|
Iya, saya mengetahuinya.
|
Apakan anda bisa
memainkan salah satu alat musik Tradisional Indonesia?
|
Tidak, saya tidak bisa
memainkannya.
|
Apakah ada bisa menarikan
salah satu Taian Tradisional Indonesia?
|
Iya, saya bisa menarikannya.
|
Nama : Ikhsannor Alhaviz
Umur : 16 tahun
Pekerjaan : Pelajar
Umur : 16 tahun
Pekerjaan : Pelajar
Pertanyaan
|
Jawaban
|
Apakan anda tahu kesenian
Tradisional Indonesia?
|
Iya, saya mengetahuinya.
|
Apakan anda bisa
memainkan salah satu alat musik Tradisional Indonesia?
|
Iya, saya bisa
memainkannya.
|
Apakah ada bisa menarikan
salah satu Taian Tradisional Indonesia?
|
Iya, saya bisa
menarikannya.
|
Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan terhadap
beberapa siswa-siswi X M&S1 dan X M&S2 SMAN-1 Muara Teweh dapat
diperoleh data, bahwasanya kesenian tradisional merupakan kesenian yang harus
di lestraikan dan merupakan suatu hasil ekspresi hasrat manusia akan
keindahan dengan latar belakang tradisi atau system budaya masyarakat pemilik
kesenian tersebut.
1.
Faktor-faktor Penyebab Para Remaja Cenderung Memilih Kesenian
Modern Daripada Kesenian Tradisional.
1) Remaja
sekarang menganggap kesenian modern lebih mengikuti perkembangan zaman daripada
kesenian tradisional.
2) Kesenian
tradisional adalah kesenian yang kuno / jadul.
3) Kesenian
modern adalah kesenian yang sesuai dengan kepribadian mereka.
4) Mereka
merasa takut apabila dianggap ketinggalan zaman oleh orang lain / teman
–temannya.
5) Kurangnya
pengenalan dan pemahaman terhadap kesenian tradisional sejak dini.
6) Kesenian
modern terus berkembang pada diri remaja, baik melalui internet, TV, radio dll
(media cetak maupun elektronik).
7) Kurang
tersedianya alat – alat kesenian tradisional, serta minimnya tenaga pengajar
yang ahli dalam bidang tersebut.
8) Faktor
lingkungan yang cenderung westernisasi (suka meniru gaya hidup orang barat).
2.
Dampak Berkembangnya Kesenian Modern Dalam diri Remaja Saat Ini
Semakin berkembangnya kesenian modern dikalangan remaja
sekarang, banyak dampak yang ditimbulkan. Dampak tersebut antara lain :
1) Kesenian
tradisional lama kelamaan menghilang.
2) Kesenian
tradisional yang kurang mendapat perhatian mulai diclaim oleh Negara – Negara
lain.
3) Akan
semakin kuat pengaruh westernisasi di diri para remaja.
4) Lama
kelamaan remaja mulai melupakan kesenian asli daerahnya.
5) Remaja
kebanyakan cenderung meniru kesenian modern yang diterimanya.
6) Pendapatan
kelompok pertunjukan kesenian tradisional berkurang karena datangnya kesenian
modern.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dapat disimpulkan
bahwa kesenian tradisional semakin memudar dan semakin ditinggalkan oleh para
kalangan remaja saat ini. Hal ini dikarenakan semakin maraknya tanyangan –
tanyangan kesenian modern yang lebih menarik dan mudah dilakukan, hal lainnya
adalah faktor kurangnya pengenalan tentang kesenian tradisional sejak dini.
Namun dapat dilakukan berbagai upaya – upaya agar kesenian tradisional tetap
lestari dan tidak menghilang ditelan waktu. Bukankah bangsa yang besar itu
adalah bangsa yang tidak melupakan jasa – jasa pahlawannya dan kesenian asli daerahnya,
oleh karena itu kesenian tradisional itu harus tetap dilestarikan agar kita
tidak kehilangan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia yang kaya akan
kesenian dan budayanya.
B. Saran
Seperti yang
telah kita ketahui, bahwa sekarang ini kesenian tradisional sudah mulai bahkan
sudah tergeser dengan adanya kesenian modern. Oleh karena itu, dengan Karya
Tulis Ilmiah ini penulis
berharap agar pembaca tetap melestarikan kesenian tradisional yang kita miliki.
Dan sebagai warga Negara Indonesia wajib menjaga kesenian tradisional itu.
DAFTAR PUSTAKA
1. Kusrianto, Adi. Filosofi Motif dan
kegunaan Batik
g diakses pada tanggal 04 April 2019
diakses pada tanggal 13 Mei 2019 pukul 01.00 WITA
diakses pada tanggal 13 Mei 2019
diakses pada tanggal 13 Mei 2019
diakses pada tanggal 13 Mei 2019
diakses pada tanggal 13 Mei 2019
diakses pada tanggal 13 Mei 2019
Komentar
Posting Komentar